Sabtu, 27 Februari 2016

Waru, Aku Jatuh Hati

I'm such a mountain lover. But, for the first time I fell in love with the beach. I need to go to the beach more often.




Butiran-butiran pasir yang terselip di kaki, deburan ombak yang menggarisi pantai, dan birunya langit mencerahkan hari menjadi suatu obat mental yang telah lelah dari rutinitas sehari-hari. Itulah suasana yang ditawarkan dari pantai yang terletak di Kecamatan Turen Kabupaten Malang, yaitu Pantai Waru. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang berada di jalur selatan Pulau Jawa. Letaknya tidak begitu jauh dari pusat Kota Malang. Hanya memerlukan waktu 2,5 jam perjalanan darat menuju Pantai Parangtritis. Medan yang ditempuh selama perjalanan juga tidak sulit. Jalanan yang dulu bermakadam dan sempit, kini menjadi lebih lebar dan beraspal mulus. Pemandangan sepanjang perjalanan juga tidak kalah menarik. Beragam pepohonan di kanan dan kiri jalan serta udara yang sejuk menjadi penghibur sepanjang jalan. Sesampainya di Pantai Parangtritis, perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang ke Pantai Waru menggunakan perahu selama kurang lebih 5 menit. Sepanjang perjalanan, birunya laut dan desiran angin serta hijaunya pepohonan dari pantai dikejauhan sungguh menentramkan hati. Ketika mendarat, kaki akan disambut dengan butiran-butiran pasir yang putih bersih dan mata akan dimanjakan dengan birunya laut serta hijaunya pepohonan di pantai. Pantai yang bersih juga menjadi nilai tambah tersendiri bagi Pantai Waru. Bahkan ikan-ikan kecil berenang di jernihnya air dapat dengan jelas terlihat dengan mata telanjang. Ini adalah salah satu surga yang diturunkan di muka bumi. Surga yang diciptakan tidak hanya untuk dinikmati, tapi juga dijaga dengan penuh rasa tanggung jawab. Aku telah memberikan hatiku kepada Waru.

Catatan: Waru, berasal dari Bahasa Jawa, yang dalam Bahasa Indonesia berarti ‘hati’




Tidak ada komentar:

Posting Komentar