Sabtu, 16 Juli 2016

0,000....1% Chances

Ada seseorang yang mendambakan hujan di gurun sahara. Berulang kali kepalanya ingat tidak akan pernah ada tetesan air di padang pasir itu. Tapi noktah terkecil dalam hatinya percaya bahwa akan ada setetes embun yang akan membasahi butiran pasir suatu hari nanti. The winter is coming. Hingga terjadilah perebutan takhta besi The Iron Thrones.






Seseorang itu adalah saya. Saya adalah salah satu orang yang sering bergulat dengan pikiran rasional dan irrasional. Kepala dan hati agak susah disatukan. Sebelum bertindak harus ada perang dingin terlebih dahulu dalam kepala saya. Lelah? Tentu saja. Tapi hal tersebut tidak mengurangi kewaspadaan saya hampir pada setiap aksi yang dilakukan.

Terkadang akan sangat nyaman apabila menuruti semua pikiran rasional, karena semua telah terpetakan. Kegagalan hanya memperoleh rasio yang lebih kecil. Tapi harapan dan keajaiban yang sepertinya hanya ada diujung pelangi juga turut menggiurkan untuk dicoba.

Saya sering memikirkan banyak kejadian-kejadian tidak mungkin (bagi diri saya sendiri). Meskipun kalau dilihat dari sudut pandang orang lain, hal tersebut sangat mungkin mereka lakukan. Kadang pikiran-pikiran tidak mungkin cukup membuat saya tertawa dan saya menikmati itu hanya sebagai hiburan kecil diri sendiri.

Tetapi, setelah cukup menghirup dan menghembuskan nafas selama hampir 24 tahun, saya melakukan refleksi. Ada berbagai kejadian yang sebelumnya tidak mungkin, telah terjadi dalam hidup saya. Semua itu terjadi diluar kendali pikiran rasional saya.

Pernahkah berpikir seberapa besar rasa bahagia menemukan sebatang jarum dalam tumpukan jerami? Perasaan tersebut bisa jadi lebih menyenangkan dari pada menemukan sekuali koin emas di ujung pelangi. Meskipun tidak dipungkiri antara emas dan jarum tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Hehe. Perasaan bahagia itu begitu nyata, singkat, dan berkesan, seperti kembang api.




Jadi, para pencari impian, percayalah bahwa masih ada cahaya dalam gelapnya malam. Live your dream, not live your life. Sebesar apapun ketidakmungkinan itu, tentu masih ada porsi untuk sebuah kemungkinan walaupun sangat kecil. Bukan besar atau kecilnya ukurannya, tapi selama kita percaya akan Tuhan disitulah keajaiban akan bermula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar