A.
Konsekuensi
Ketika kita berbicara tentang konsekuensi, kita
berbicara tentang apa yang terjadi selanjutnya setelah perilaku target terjadi,
biasanya segera setelah perilaku target terjadi akan disusul dengan timbulnya
konsekuensi. Seberapa sering perilaku itu terjadi tergantung pada efek yang
mengikuti suatu perilaku. Proses konsekuensi yang mempengaruhi perilaku disebut
operant conditioning.
B. Operant
Conditioning
Operant
conditioning adalah prinsip yang yang mendasari sebagian besar teknik
modifikasi perilaku digunakan di ABA. Operant conditioning mengacu pada proses
dimana frekuensi terjadinya perilaku yang sedikit dimodifikasi oleh konsekuensi
dari perilaku (Reynolds 1968, p.1).Perilaku adalah fungsi dari consequence,
atau apapun yang anda lakukan sangat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang
mengikuti perilaku, yang terjadi setelah anda tepat setelah anda melakukannya.
Jika
hal yang anda suka (misalnya, rasa permen mint yang anda sukai), perilaku anda
dapat diperkuat dan anda melakukan hal lagi (anda akan mendapatkan permen mint
lagi). Jika anda tidak menyukai sesuatu (misalnya, anda tidak menyukai permen
yang anda makan), anda akan mengurangi melakukan sesuatu lagi (mungkin anda
tidak diperkuat oleh permen yang kedua).
C.
Reinforcement Positif
Reinforcement
positif terjadi ketika perilaku berpeluang lebih akan terjadi lagi di masa yang
akan datang. Penguat bisa berupa pengalaman yang berharga bagi individu
tersebut. Penguat bisa berwujud dan tidak berwujud. Penguat yang berwujud
misalnya permen, kue, mainan, dll. Sedangkan penguat yang tidak berwujud
seperti senyuman, pujian, tos, dll. Sebuah penghargaan bisa menjadi penguat
tetapi hal itu tidak selalu menjadi
penguat bagi semua orang.
Contoh
operant conditioning penguatan positif yaitu, Dick bertanya kepada guru kelas
tanpa mengangkat tangan (hanya dengan memanggil), jika Dick mendapatkan apa
yang dia inginkan (perhatian guru dan teman-temannya), maka kemungkinan Dick
akan mengulangi perilaku tersebut di lain waktu. Namun, jika Dick tidak mendapatkan
apa yang diinginkan, maka Dick akan berhenti memanggil guru lalu berusaha
mengangkat tangan untuk mencari perhatian guru.
Perilaku
yang berhasil mendapatkan respon positif akan diperkuat. Maksudnya, penguatan
positif bertujuan membuat mereka menjadi lebih baik. Terdapat berbagai jenis
penguatan menurut para ahli, tetapi ada beberapa hal yang penting diketahui,
seperti berikut:
·
Primary Reinforcement
Penguat
primer adalah sebuah penguat utama untuk memperkuat dirinya sendiri. Penguat primer umumnya hal yang membantu menjaga kita hidup.
Misalnya, makanan atau air alami memperkuat hampir semua orang yang lapar atau
haus.
·
Secondary Reinforcement
Secara
instrinsik tidak memperkuat diri mereka sendiri. tetapi hanya mulai bekerja
sebagai reinforcer setelah mereka terkait dengan reinforcer utama yang sering
mengikuti mereka.
·
Extrinsic Reinforcement
Penguat
ekstrensik adalah sesuatu konsekuensi yang dapat diamati secara nyata atau
sebaliknya (merasa, menyentuh, dsb).
·
Intrinsic Reinforcement
Penguat
intrinsik yaitu penguatan yang berasal dari individu tersebut. Misalnya, Dick
senang bermain gitar dan Jane yang suka melukis gambar. Kedua hal itu merupakan
penguat instrinsik bagi mereka masing-masing. Kita tidak harus menambahkan
konsekuensi buatan untuk membuat Dick berlatih gitar dan Jane untuk melukis.
Kita hanya memberi mereka kesempatan.
·
Automatic Reinforcement
Pengautan
otomatis yaitu penguatan yang tidak dipengaruhi interaksi sosial dengan orang
lain. Contoh penguatan otomatis dan banyak merugikan diri sendiri adalah
seperti merokok yang diperkuat oleh efek nikotin dan self stimulating. Contoh
penguatan otomatis yang baik adalah seperti anak autis yang mengepak-kepakkan
tangan.
·
Social Reinforcement
Penguatan
sosial adalah jenis penguatan sekunder untuk mendapatkan perhatian dari orang
lain.
·
Generalized
Reinforcement
Penguat
general yaitu penguat yang bersifat kondisional seperti uang, token, bintang,
dll yang dapat ditukar.
·
Backup Reinforcer
Penguat
general tidak selalu efetif selama tidak ada backup reinforcer. Contoh dari
backup reinforcer yaitu TV, sepeda, komputer, dll.
· Edibles
(makanan)
Jika
sebuah makanan dapat menjadi penguat, maka hal itu disebut sebagai Edibles
· Contrived
Reinforcement
Contrived
adalah istilah yang digunakan Skinner khususnya untuk merujuk
pada pengaturan konsekuensi buatan untuk perilaku.
Harapan dari Contrived
reinforcement akan menjadi hal yang sementara sampai reinforcers alami mengambil
alih dan tetap menjaga perilaku. Ketika sesuatu terlibat dalam suatu tindakan
yang mungkin secara intrinsik memberikan penguatan. Ex. Seorang seniman yang
reinforcemennya berupa ketika ia sedang melukis atau bekerja dan rasa senang akan
hasil jadi lukisan tsb Reinforcement merupakan hal khusus yang sangat
individual dan personal. Sesuatu yang berhasil menjadi penguat bagi kita mungkin
tidak akan berhasil sebagai penguat bagi orang lain.
D.
Satiation (bosan)
Dalam beberapa situasi stimulus tertentu dapat menjadi
penguat (reinforcement) dan pada situasi yang lain dapat menjadi tidak berguna atau
menyebabkan efek yang tidak menyenangkan. Seperti ketika seseorang anak yang berhasil mengerjakan sebuah soal setelah diberi coklat.
Namun ketika anak sudah merasa kenyang maka coklat tersebut tidak bisa
menjadi sebuah reinfocement.
Kita harus mempertimbangkan efek dari sebuah reinforcment, bagaimana
reinforcement tersebut dapat berhasil
dalam situasi tertentu untuk menentukan apakah situasi atau obyek tersebut benar-benar
sebagai penguat. Pepatah lama dalam ABA “Penguat dapat dikatakan sebagai penguat jika dapat
memperkuat” jadi apabila sesuatu dapat menjadi penguat sehingga timbul suatu perilaku
maka hal tersebut adalah suatu
reinforcement. Jika konsekuensi dari perilaku memungkinkan perilaku akan terjadi
lagi maka perilaku tersebut telah diperkuat.
E.
Habituation (kebiasaan)
Beberapa behaviorist berpikir reinforcers yang dapat memotivasi
orang untuk bertindak dikategorikan dalam empat kategori:
1) Reinforcers benda nyata
2) Reinforcers yang melibatkan stimulasi sensorik
3) Reinforcers yang mencakup perhatian sosial dari orang lain
4) Tipe reinforcement yang cenderung melarikan diri atau menghindari keadaan yg
tidak menyenangkan yang disebut reinforcement negatif
F.
Reinforcement Negatif
Banyak
yang salah paham karena bingung membedakan penguatan negatif dan hukuman.
Keduanya merupakan hal yang berbeda. Penguatan negatif tidak memperlemah suatu
tingkah laku. Penguaatan negatif justru membuat frekuensi dari suatu tingkah
laku meningkat dengan menghentikan keadaan yang tidak menyenangkan setelah
tingkah laku yang diinginkan terjadi. Contohnya adalah sistem sabuk pengaman
pada masa lalu. Jika mesin dihidupkan sebelum sabuk pengaman dipakai, maka
alarm akan berbunyi sampai pengendara mengenakan sabuk pengaman ataupun
mematikan mesin. Pengendara dalam hal ini telah mendapat penguatan negatif.
Contoh
lainnya yaitu ketika seorang ibu yang menghentikan tangisan bayinya dengan
mendatangi bayinya. Setelah itu bayi tersebut berhenti menangis. Ibu telah
mendapat penguatan negatif oleh berhentinya tangisan bayi, tetapi dia tentu
akan datang lagi ketika bayinya menangis lagi. Sementara itu, bayi mendapatkan
penguatan positif, yaitu perhatian ibunya, setiap dia menangis. Sehingga bayi
tentu akan menangis lebih dari sebelumnya.
G.
Macam-Macam Reinforcement Negatif
1) Pelarian (escape)
Escape merupakan usaha
untuk menghentikan tingkah laku setelah mengalami hal yang tidak menyenangkan
sebelumnya. Contohnya yaitu saat hujan deras turun tiba-tiba ketika anak-anak
sedang bermain di luar ruangan, maka mereka akan berlari cepat agar tidak
terkena flu dan kebasahan karena hujan.
2) Penghindaran (avoidance)
Avoidance merupakan usaha
yang dilakukan dengan cara tertentu untuk menghindari hal yang tidak
menyenangkan sebelum hal itu terjadi. Contohnya yaitu ketika melihat preman di
ujung jalan, Dick tentu akan berbalik arah dan berjalan ke arah yang lain.
Contoh lainnya yaitu ketika kita menyetir kendaraan terlalu cepat dan melihat
mobil polisi di depan jalan, maka kita akan mencoba mengurangi kecepatan untuk
menghindari terkena tilang.
Kita
juga sering melihat penguatan negatif saat bekerja dengan teman sebaya.
Misalnya untuk menghindari ejekan dari teman, seorang anak SMA mulai merokok
dan minum minuman keras.
Untuk
lebih memahami perbedaan antara escape dan
avoidance, perhatikan contoh berikut.
Ketika diluar sedang hujan dan untuk menghindari basah kamu memakai payung.
Jika kamu tidak membawa payung kamu akan kembali ke dalam ruangan. Dalam hal
ini bisa dikatakan kamu melarikan diri (escape)dari
situasi yang tidak menyenangkan. Sehingga dalam kesempatan lain kamu bisa
belajar, ketika diluar sedang mendung maka kamu akan membawa payung. Hal inilah
yang dinamakan penghindaran (avoidance).
Contoh diatas merupakan salah satu contoh penguatan negatif yang berupa escape dan avoidance.
H.
Operasi yang Mengurangi
Tingkah Laku
Selain
beberapa operasi yang meningkatkan suatu tingkah laku, ada tiga operasi yang
mengurangi tingkah laku, yaitu.
1) Pemusnahan (Extinction)
Jika
kita ingin mengurangi frekuensi tingkah laku tertentu, kita harus pastikan
ketika tingkah laku target terjadi tidak akan diikuti suatu hal yang akan
mendorong dan memperkuat tingkah laku untuk terjadi lagi. Proses dimana tingkah
laku dieliminasi dengan menahan penguatan disebut pemunahan (extinction). Contohnya yaitu ketika kita
menceritakan suatu lelucon tetapi orang lain tidak tertawa, maka kita akan mengurangi
tindakan kita tersebut.
Dalam
extinction dikenal dengan adanya extinction burst. Contohnya ketika Dick
merengek, dia akan mendapatkan perhatian dari ibunya. Ketika suatu hari rengekan
tidak mendapat perhatian dari ibu, maka Dick akan merengek lebih keras sampai
dia lelah dan menyerah. Kenaikan tingkah laku yang temporer tersebut yang
dinamakan dengan extinction burst.
Namun beberaa orang melakukan kesalahan, jika orang tua Dick berpikir bahwa extinction tidak berhasil dan mereka
menyerah ketika tingkah laku target (merengek) naik (sebelum berkurang) dan
mereka memberikan apapun untuk membuat Dick diam. Sebenarnya ketika Dick diam,
mereka telah memperkuat tingkah laku Dick yang ingin orang tuanya hindari.
Sehingga Dick belajar bahwa tingkat rengekannya yang lama tidak efektif dan dia
ingin dikuatkan lagi, maka mungkin Dick akan merengek lebih keras lagi. Dari
contoh tersebut dapat diketahui bahwa extinction
membutuhkan waktu dan kesabaran. Jika tidak extinction justru akan memperkuat tingkah laku yang tidak
diinginkan.
Seharusnya
extinction ini digunakan bersama
dengan penguatan positif. Mengeliminasi suatu penguatan tanpa memberikan cara
alternatif yang bisa diterima, maka hal ini justru akan berakibat buruk pada
anak misalnya dapat menimbulkan kebiasan buruk pada dirinya. Hal inilah yang biasanya
disebut symptom substitution.
2)
Hukuman
(punishment)
Hukuman
adalah konsekuensi tidak menyenangkan yang mengikuti suatu tingkah laku tidak
diinginkan yang digunakan untuk mengurangi frekuensi terjadinya tingkah laku
tersebut. Contohnya Dick yang memukul teman sekelasnya, maka ia dihukum untuk
menulis “saya tidak akan memukul teman sekelas saya” 50 kali. Meskipun
terkadang hukuman berhasil, namun penelitian menunjkkan bahwa hasil dari
hukuman tidak konsisten dan cukup sering menimbulkan efek yang tidak
diinginkan.
Beberapa
problema muncul kertika hukuman diberikan:
a) Hukuman
bersifat menekandari pada menghapus/mengeliminas perilaku yang salah pada
konsekuensi. Dengan ditekankan hukuman pada konsukuensi tersebut diharapkan
perilaku yang salah tersebut akan hilang. Namun sejalan dengan pemberian
hukuman tersebut, hukuman akan selalu diberikan kepada seseorang ketika
melakukan kesalahan, apabila hukuman tidak diberikan atau diterapkan maka
perilaku tersebut akan sering muncul.
b) Hukuman
memberikan efek pada perilaku yang terjadi pada seseorang ketika melakukan
seuatu kesalahan. Ketika individu beberapa kali melakukan kesalahan dan sering
mendapatkan hukuman dari pihak berwajib karena melakukan kesalahan yang sama,
disaat waktu yang lain, individu tersebut berusaha mencuri kesempatan untuk
melakutkan kesalahan yang sama walaupun mengetahui kesalahannya dan berusaha
menghindari hukuman yang telah diberikan.
c) Tempat
pemberian hukuman memberikan pengalaman buruk yang dihindari. Individu yang
mendapatkan pengalaman buruk disuatu tempat, akan berusaha melupakan tempat
kejadian pemberian hukuman dan berusaha menghidarinya.
d) Hukuman
memberikan pengaruh pada pengendalian perilaku kepada individu. Seseorang sulit
mengendalikan perilaku saat memberikan hukuman kepada individu yang berbuat
salah sehingga batasan pemberian hukuman tersebut tidak diberlaku. Hukuman yang
diberikan kepada individu membuat rasa takut kepada individu yang diberikan
hukuman.
e) Beberapa
tipe hukuman sama dengan tingkah laku yang ingin ditingkatkan. Memberikan
hukuman dengan mengejakan soal matematika yang bertujuan untuk mengingkatkan
kemampuan individu tersebut dalam bidang matematika, akan tetapi mata pelajaran
matematika tersebut malah membuat ketidaksukaan individu tersebut kepada
matematika karena matematika bukanlah mata pelajaran yang disenangi.
f) Pemberian
hukuman bertujuan untuk mengurangi kesalahan anak dan tidak mengulanginya lagi,
akan tetapi hukuman yang diberikan malah membuat anak senang dan melakukan
kesalahan lagi. Misalnya dick melempar bola ke atas dan diberikan hukuman untuk
keluar dari kelas. Suatu saat lain dick melempar bola ke atas dan diberikan
hukuman untuk pulang. Dick merasa senang karena dapat pulang dan melempar bola
lagi karena ia senang disuruh untuk pulang.
g) Hukuman
tidak akan efektif apabila bentuk hukuman sangatlah berlebihan. Misalnya guru
memberikan hukuman kepada siswa kelas 4,5 dan 6 ketika melakukan kesalahan.
Akan tetapi guru sangatlah berlebihan ketika memberikan hukuman kepada siswa
kelas 1,2 dan 3. Alangkah lebih baiknya guru memberikan teguran terlebih dahulu
sebelum memberikan hukuman.
h) Hukuman
sangat efektif pada jangka waktu pendek untuk menekan perilaku.
3)
Response
Cost
Beberapa orang menganggap response cost merupakan bentuk dari punishment. Dalam response cost perilaku yang tidak baik
diikuti oleh pengurangan dari sesuatu yang bernilai. Misalnya, anak memukul
teman saat sekelasnya, makan anak akan kehilangan hak istirahatnya untuk hari
itu. Contoh lain yaitu bila anak bermain selama belajar, maka anak akan ditambahkan
waktu belajar diakhir nanti sesuai dengan waktu yang dia gunakan untuk bermain.response cost dianggap sebagai punishment negatif
(mengurangi target perilaku). response cost menjadi lebih efektif dibandingkan dengan
sebuah punishment.
I. Reinforcement
Schedules
Orang
biasanya tidak dapat diperkuat setiap waktu mereka melakukan sesuatu yang
mereka inginkan. Perilaku mereka tidak bisa selalu diperkuat oleh lingkungan
natural. Hal inilah yang membuat kita harus menyusun rencana penguatan.
·
Continuous
Reinforcement
Ketika
seseorang mendapatkan penguatan setiap kali mereka melakukan perilaku tertentu
disebut Continuous Reinforcement. Hal
ini merupakan cara cepat untuk membangun perilaku baru. Namun Continuous Reinforcement tidak praktis
dan efesien karena tidak dapat mempetahankan suatu perilaku. bila seseorang
telah melakukan perilaku yang diinginkan, maka langkah selanjutnya yaitu memastikan
bahwa perilaku baru dapat diperhatikan atau menjadi sebuah kebiasaan.
·
Intermittent
Reinforcement (Partial Reinforcement)
Dalam
intermittent reinforcement, perilaku diperkuat kadang-kadang tapi tidak selalu.
Ada empat dasar dalam jadwal intermittent reinforcement. Dua dari jadwal
tersebut didasarkan pada sejumlah perilaku yang dilakukan, dan dua lainnya
didasarkan pada jangka waktu yang telah berlalu sejak terakhir suatu perilaku
diperkuat.
1)
Fixed Ratio (FR)
Jadwal
rasio tetap dimana individu selalu diperkuat saat perilaku target terjadi.
Misalnya, seorang siswa akan menerima satu bintang untuk setiap sepuluh jawaban
yang benar. Hal ini menggambarkan FR
diikuti oleh sejumlah perilaku yang diperkuat. Jika keperluan adalah gabungan
dari lima widget, maka singkatan untuk penguatan atau jadwal pembayaran disebut
FR 5. Meskipun jadwal rasio tetap dapat menjadi sederhana untuk digunakan, kita
harus berhati-hati bahwa kita tidak mengorbankan kualitas atau akurasi untuk
kuantitas atau kecepatan dan berakhir dengan banyak pekerjaan ceroboh.
2)
Variable Ratio (VR)
Dalam
rasio tak tetap menjadwalkan jumlah respon untuk penguatan terus berubah,
sehingga Jane tidak pernah tahu kapan harus mengahapkan penguatan. Dia selalu
menebak-nebak. Mungkin dia menerima dua atau tiga penguatan berturut-turut dan
dia harus melakukan tujuh atau delapan respon untuk mendapatkan penguatan
berikutnya. Hal ini digambarkan sebagai rata-rata jumlah perilaku yang
digunakan untuk penguatan, yang disingkat dengan VR 10. Hal ini merupakan
jadwal penguatan dasar yang paling kuat dan efektif. Hal ini berarti penguatan
total lebih sedikit diperlukan untuk menjaga perilaku yang terjadi, sejauh
jadwal dasarnya terkait, perilaku yang dipertahankan dalam jadwal rasio tak
tetap adalah yang paling sulit untuk dipadamkan.
3)
Fixed Interval (FI)
Jadwal
kedua berdasarkan waktu disebut interval
schedule. Dalam jadwal ini, tidak peduli berapa kali suatu perilaku
terjadi, selama perilaku itu terjadi setidaknya sekali. Yang diperhatikan adalah seberapa lama waktu
yang dilewatkan. Jika merebus satu panci air akan mendidih dalam waktu 10
menit, kita tidak memperdulikan berapa kali kita mengecek sebelum waktu 10
menit itu habis. Ini pertama kalinya setelah 10 menit berlalu anda akan
diperkuat dengan air mendidih. Inilah yang dinamakan jadwal fixed interval (interval tetap) yang
disingkat dengan FI 10 (for ten minutes).
4)
Variable Interval (VI)
Apakah
anda pernah menelpon seseorang tapi mendapatkan jawaban sibuk? Kita mengambil
dan memutar nomor telepon tanpa mengetahui bahwa orang tersebut tidak sibuk.
Hal ini tidak memperdulikan berapa kali anda mencoba. Tapi usaha pertama yang
sukses merupakan penguatan. Sejak kita tidak mengetahui kapan kita akan
mendapatkan sebuah jawaban dan usaha kita untuk berbicara melalui telepon akan
sukses lebih cepat atau dilain waktu,
panggilan telepon kita merupakan sebuah penguatan yang disebut jadwal
interval variabel.
Kadang-kadang
kita menginginkan penguatan yang berkelanjutan daripada memberikan respon.
Suatu contoh dari perilaku berkelanjutan yaitu membaca di kelas. Kita tidak
menginginkan banyak tugas, kita ingin Dick untuk menaatinya dalam kasus ini
lebih baik kita menggunakan penguatan interval variabel, dia tidak pernah
mengetahui kapan penguatan itu datang, hanya dia harus menunjukkan perilaku
yang diminta agar mendapatkan penguatan.
J.
Memperjarang (Thining)
Suatu
proses dimana kita dapat mengubah jadwal dari berkelanjutan ke sebagian
biasanya disebut thinning. Secara
bertahap, hampir tidak terlihat, jumlah perilaku yang diinginkan diperlukan
untuk mengingkatkan penguatan, namun pada tingkatan yang cukup sehingga
perilaku yang diinginkan tidak hilang karena kurangnya penguatan.
Empat
dasar jadwal intermittent reinforcement dirangkum
seperti dibawah ini:
1) Berdasarkan
Jumlah Respon (Perilaku)
1. Fixed
Ratio (FR)
·
Penguatan diberikan
untuk setiap jumlah X dari respon, dengan X tetap konstan.
·
Orang biasanya mengetahui
kapan penguatan akan diberikan.
·
Contohnya, pekerjaan
yang dibayar menurut hasil yang dikerjakan
·
Contoh lain yaitu, Anak
mau membaca 2 halaman dalam sehari, maka anak akan mendapatkan reinforcement
boleh bermain PS. Maka disimbolkan (FR 2)
2. Variable
Ratio (VR)
· Penguatan
diberikan untuk setiap jumlah X dari sespon dengan X yang bermacam-macam.
· Orang
tersebut terus menebak-nebak kapan penguatan akan diberikan.
· Jadwal
paling efesien (biasanya dapat melakukan hal kecil untuk mendapatkan hadiah).
· Jadwal
terberat yaitu menghilangkan perilaku sepenuhnya.
· Suatu
contoh, anak mau melaksanakan sholat satu waktu maka dia akan mendapatkan
reinforcement berupa makanan yang disukainya, kemudian anak mau melaksanakan
sholat dua waktu sehingga anak mendapatkan reinforcement berupa mainan,
kemudian di hari yang lain anak melaksankan sholat 5 waktu maka anak akan
mendapatkan reinforcement berupa peralatan sholat baru. Hal diatas bila
dirata-rata akan mendapatkan VR 3.
2) Berdasarkan
Waktu Berlalu Sejak Respon Terakhir Diperkuat
1. Fixed
Interval (FI)
· Penguatan
diberikan untuk respon yang pertama setelah waktu X telah berlalu, dimana X
tetap konstan.
· Jumlah
respon selama X sama sekali tidak dipengaruhi oleh pemberian penguatan
· Sebagai
contoh, memeriksa kopi yang sudah siap.
(hal ini tidak peduli seberapa sering anda memeriksanya, maka kopi tidak akan
siap lebih cepat).
· Jika
anda merebus telur selama 3 menit, maka itu akan selalu membutuhkan waktu 3
menit (FI 3)
· Bila
kita menanti acara TV yang akan tayang pada jam 7 malam, sedangkan kita mulai
melihat TV pukul 6 malam, meskipun kita berkali-kali mengganti chanel TV acara
tersebut tidak akan mulai sebelum jam 7 (FI 1).
2. Variable
Interval (VI)
· Penguatan
diberikan untuk respon pertama setelah X berlalu, dimana X bervariasi.
· Misalnya,
berusaha untuk menghubungi seseorang melalui telepon dan mendapatkan sinyal
yang sibuk. (hal ini tidak peduli seberapa sering anda mencoba dan anda tidak
bisat mengetahui seberapa cepat sinyal tersebut tidak sibuk).
· Bahkan
jika anda memancing setiap kamis, anda tidak tahu berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menangkap ikan pertama. Jika anda menyimpan catatan selama
musin panas, anda mugkin menemukan waktu rata-rata adalah 15 menit (VI 15).
Daftar Rujukan
Kearney, Albert J. 2008. Understanding Applied Behavior Analysis: An Introduction to ABA for Parents, Teachers, and Other Profesionals. London: Jessica Kingsley Publisher.
Tulisan diatas adalah versi terjemahan bahasa Indonesia yang diambil dari buku rujukan Part 1: The ABCs of ABA: 4. What are Concequences? Jadi apabila ada pertanyaan mengenai beberapa kata-kata yang membingungkan, silahkan bertanya, dan saya akan mencoba menjawabnya. ^^
Kearney, Albert J. 2008. Understanding Applied Behavior Analysis: An Introduction to ABA for Parents, Teachers, and Other Profesionals. London: Jessica Kingsley Publisher.
Tulisan diatas adalah versi terjemahan bahasa Indonesia yang diambil dari buku rujukan Part 1: The ABCs of ABA: 4. What are Concequences? Jadi apabila ada pertanyaan mengenai beberapa kata-kata yang membingungkan, silahkan bertanya, dan saya akan mencoba menjawabnya. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar